Bedong bayi telah menjadi tradisi yang melekat di masyarakat Indonesia sejak lama. Tujuannya tidak lain agar bayi baru lahir merasa nyaman dan hangat di minggu pertama usianya, Moms. Hal ini karena ia masih harus belajar untuk menyesuaikan suhu tubuhnya sendiri. Di samping itu, kegiatan membedong ini juga dapat membantu si kecil tidur dengan lebih baik serta tidak mudah terganggu dengan gerakan kejut yang biasa dilakukan oleh bayi. Namun, tahukah Moms jika dalam membedong ternyata ada teknik dan tata caranya tersendiri? Berikut tips dan panduan yang benar untuk Moms ikuti di rumah. Disimak, ya!
Cermat memilih kain bedong
Agar buah hati tetap nyaman, penting untuk Moms memilih kain bedong dengan teliti dan cermat. Jangan hanya tergoda dengan tampilan yang menarik saja, ya, tapi pilih jenis kain yang lembut dan nyaman untuk kulit bayi. Hindari juga kain yang tebal atau mengandung bahan sintetis, Moms. Dengan cara ini, Moms bisa menghindari timbulnya alergi atau bintik merah pada kulit yang membuat tubuh si kecil gatal.
Persiapkan tempat yang rata
Sumber: todaysparent.com
Hal pertama yang bisa Moms lakukan adalah mencari tempat yang aman dan nyaman untuk bayi. Moms bisa membedongnya di atas tempat tidur, baby crib, atau pun changing table. Yang terpenting, tempat tersebut memiliki permukaan yang rata, ya, Moms. Tidak lupa, persiapkan juga keperluan lain yang sekiranya akan dibutuhkan.
Mulai membedong
Setelah semua perlengkapan sudah siap, kini Moms bisa mulai membedong. Pertama, lipat sudut bagian atas dari bedong bayi ke arah bawah menyerupai bentuk segitiga, Moms. Lalu, gendong dan tempatkan bayi secara perlahan di bagian tengah. Pastikan batas lipatan berada di sekitar bahu si kecil, ya. Tarik ujung kain dari sisi kiri menutupi dada dan lengan kiri bayi, selipkan kain tersebut di punggung bagian kanan. Selanjutnya, lipat kain bedong bagian bawah ke arah pundak. Sambil memegang si kecil, ambil ujung kanan dari kain hingga menutupi tubuh bayi dan lipat sisa kainnya ke bagian punggung, Moms.
Sisakan ruang untuk bayi bergerak
Sumber: gentlenursery.com
Banyak orang tua yang meluruskan dan merapatkan kaki bayi saat ia dibedong, agar kakinya tidak bengkok. Namun, hal ini justru keliru, lho, karena menurut para ahli, bedong yang terlalu rapat akan membahayakan buah hati, Moms. Si kecil jadi beresiko mengalami dysplasia panggul atau posisi panggul yang bergeser. Kondisi ini bisa menyebabkan pincang saat berjalan karena posisi kaki yang berbeda antara satu dengan yang lain. Itulah mengapa, sebaiknya Moms tidak membedong si kecil dengan terlalu ketat, beri sedikit ruang agar ia bisa bebas bergerak.
Tanda bedong harus dilepas
Meskipun bisa membuat bayi nyaman, bedong tidak disarankan untuk dipakai seterusnya, Moms. Ada batasan usia di mana kegiatan membedong buah hati ini harus dihentikan. Nah, menurut ahli, memasuki usia 4 bulan sebaiknya bayi sudah tidak dibedong lagi. Hal ini tentu mempertimbangkan faktor keamanan ya, karena di usia tersebut si kecil sudah mulai aktif berguling, Moms. Sebagai gantinya, Moms bisa menggunakan selimut bayi yang lembut agar ia nyaman dan tidak kedinginan.
Itulah tadi cara bedong bayi yang aman dan nyaman, Moms. Semoga bermanfaat! Jika masih ragu, sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter anak, ya, supaya nggak keliru.