Sebagai salah satu tradisi yang tak lekang dimakan zaman, menggunakan bedong bayi ketika bayi berusia maksimal satu bulan ternyata memang disarankan. Dengan catatan, Ibu juga harus memastikan untuk melakukannya dengan benar.
Tujuan dari membedong bayi sebenarnya sederhana saja, yaitu untuk memberikan bayi rasa hangat dan nyaman seperti saat dia berada di dalam rahim. Dengan bedong, bayi dapat beradaptasi dengan suhu lingkungan.
Membedong bayi juga dapat menjauhkannya dari sianosis atau kedinginan sehingga dia menjadi tampak kebiruan. Selain itu, saat dibedong bayi juga tidak akan terganggu dengan refleks Moro atau gerakan kejut yang biasanya dilakukan bayi. Jika Ibu berencana ingin membedong si kecil, ketahui cara bedong bayi yang benar berikut ini.
1. Temukan permukaan yang rata
Sebarkan selimut bedong bayi dalam bentuk segi empat dengan satu sudut mengarah ke permukaan yang rata (seperti bagian tengah tempat tidur). Lipat sudut atas ke bawah sekitar 15 cm.
2. Tempatkan bayi menghadap keatas
Langkah kedua untuk cara bedong bayi yang benar, Ibu harus menempatkan tubuh bayi menghadap ke atas, dan harus duduk di atas tepi selimut yang terlipat. Tubuhnya juga harus membentang lurus ke bawah menuju sudut bawah.
3. Luruskan lengan kiri bayi
Kemudian ambil sisi kiri selimut dan bungkus di lengan dan dada kirinya. Selipkan selimut di bawah lengan kanan dan punggungnya.
Pada langkah cara bedong bayi ini, perlu diketahui bahwa lengan kiri si kecil akan tertutup tetapi lengan kanannya akan bebas.
4. Angkat bagian bawah
Lipat sudut bawah selimut ke atas tubuh bayi dan selipkan di bawah lipatan pertama, di bawah dagunya. Luruskan lengan kanan bayi dan tarik sisi kanan selimut ke tubuh bayi dan selipkan di bawah sisi kirinya.
5. Amankan selimut
Putar dengan lembut bagian bawah selimut dan selipkan di bawah badan bayi. Sebagai catatan penting, Ibu perlu mengingat bahwa membedong bayi harus nyaman, tetapi tidak terlalu ketat.
Ibu harus bisa meletakkan dua atau tiga jari di antara dada dan selimut bayi, dan selimut harus longgar di pinggulnya sehingga si kecil bisa menggerakkan kakinya dengan bebas.
Jika bayi tampaknya lebih suka membebaskan lengannya, tidak apa-apa untuk membiarkan satu atau kedua lengan keluar bebas.